Sunday, 24 July 2016

Lucid Dream

Well, membahas tentang lucid dream memang selalu menarik.
Aku sudah membaca beberapa artikel tentang lucid dream (mimpi nyata), dan banyak orang sudah mencoba merasakan lucid dream, bahkan ada beberapa yang sudah membuat group atau forum khusus membahas hal ini.
Tak seperti mimpi biasa, dimana kita mengalami perjalanan ke dunia bawah sadar kita, namun tidak dapat di kendalikan alias di kontrol. Lucid Dream atau mimpi secara sadar memungkinkan si empunya mimpi sadar bahwa dia sedang bermimpi dan bahkan cenderung bisa mengendalikan mimpinya, hmm sounds great?
Apa kalian pernah memikirkan hal semacam terbang ke langit atau berlari menembus dinding? Namun bisa benar-benar merasakannya? Well, jawaban anda ada di Lucid Dream.
Kalian bisa mengendalikan mimpi kalian sendiri, kalian bisa sadar bahwa kalian sedang bermimpi dan mengembangkan fantasi kalian didalamnya.
Lucid dream baru belakangan ini ku tau, berkat surfing² ke beberapa blog. Namun sebenarnya yang pertama kali 'memberitahu' adalah dari sebuah podcast (dari Erin Pavlina) yang ku kira tentang self-improvement (seperti Steve Pavlina). Nah, dari podcast tersebut, aku pun di ajak untuk mencoba merasakan sendiri sensasinya. Dari situ lah aku mulai mencari informasi tentang lucid dream dan teknik² yang diperlukan untuk mencapainya.

Aku juga baru tau kalau Lucid Dream itu sebenarnya kalau biasanya orang tidur terus seperti 'ngigau'. Ibu ku bilang 'ketindisan' atau 'tindihan'.
Ternyata saat itu, kita bisa sadar bahwa kita sedang dalam proses bermimpi, namun dapat sadar akan hal itu dan tidak bisa menggerakan badan. Setelah kita sadar bahwa kita bermimpi, seharusnya kita harus tetap fokus ke alam bawah sadar dan membiarkan kita tetap merasakan sensasinya dan setelah itu, barulah kita akan pergi ke dunia mimpi yang dapat kita kontrol. Proses setelah tindihan itu namanya 'Black out session'.
Bisa dibilang, aku barus sampai di 'gerbang' lucid dream, namun tanpa bisa masuk lebih dalam.
Dulu ketika merasakan sensasi 'ketindisan' itu, aku biasanya cepat² berusaha menyadarkan diri, karena cukup mengerikan. Apalagi belum tau kalau ternyata itu proses dari lucid dreaming.
Selain itu, karena belum tau, aku juga biasa bermimpi tentang hantu, dan hal tersebut seperti membuatnya semakin nyata, sehingga kembali ke kesadaran semula adalah pilihan pertama (Setelah sadar, biasanya takut terlelap lagi).
Beberapa hari lalu misalnya, aku yang sudah berminggu-minggu mencari kembali pengalaman lucid dream, menemukan kesempatan itu. Namun, mungkin karena belum siap atau kaget, jadinya cepat² berusaha menyadarkan diri. Konyol memang, padahal aku sudah menantikan proses itu, tapi karena ketidaksiapan ku, aku harus menantikan kesempatana lain. Hal ini sulit bagiku, karena tidak bisa menentukan kapan akan merasakannya. Aku belum cukup berpengalaman dan beberapa teknik untuk  lucid dream tidak cukup berhasil.
Lalu apa tujuan dari Lucid Dream?
Seperti tadi yang sudah ku bilang, bahwa dengan lucid dreaming, kita bisa melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan di dunia nyata, sehingga lebih bebas (mau terbang kek, mau jalan diatas awan kek) dan bahkan lucid dreaming bisa membantu dalam proses penyembuhan fobia atau trauma!.
Lagipula kita kan tidur malam sekitar 7-9 jam? Mengapa tidak kita manfaatkan untuk bermimpi secara nyata?
Aku rasa sih ini kegiatan yang worth to try.
Mungkin jika kalian juga tertarik untuk mencoba Lucid Dream bisa langsung di search panduan² yang sudah banyak tersebar di internet dan beberapa podcast, dan ternyata sudah banyak komunitas atau forum yang fokus akan subject ini.
Salam lucid dreamers BS.

No comments:

Post a Comment