Olimpiade Rio tinggal
beberapa hari lagi (5 Agustus – 21 agustus) dan Indonesia sendiri berhasil
meloloskan 28 atlet untuk berlaga di multievent sport terbesar di dunia
tersebut.
Bulutangkis menjadi
cabang olahraga dengan jumlah atlet terbanyak, yaitu 10 atlet.
Meski pada olimpiade
terakhir (London 2012) kontingen bulutangkis Indonesia gagal meraih medali Emas,
bahkan tidak meraih medali sama sekali, namun tahun ini team Indonesia tetap
turun dengan kekuatan penuh dan tentunya semangat penuh untuk meraih medali di
ajang Olimpiade Rio.
Waktu itu Indonesia di
wakili oleh Taufik Hidayat (Men’s single), Greysia/Meiliana (Women’s doubles),
Mohammad Ahsan/Bona Septano (Men’s Doubles), Adriyanti Firdasari (Women’s
Singles), Simon Santoso (Men’s Singles), Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir (Mixed
Doubles).
-
Come
Back Stronger!
Masih ingat skandal
yang terjadi pada perhelatan Olimpiade London 2012?
Yap, ketika itu
pasangan ganda putri dari Indonesia, Korea dan China di diskualifikasi oleh
Komite Olimpiade dikarenakan tindakan atlet – atlet bulutangkis tersebut
(bersama team nya) yang dinilai mencoreng nilai-nilai sportifitas dan nama baik
Bulutangkis.
Pasangan korea Jung
Kyung Eun/Kim Ha Na & Ki Min Jung/Ha Jung Eun, kemudian pasangan Tiongkok
Wang Xiaoli/Yu Yang, dan juga pasangan dari Indonesia Greysia Polii/Meiliana
Jauhari di keluarkan dari pertandingan (draw) sehingga otomatis posisi mereka
pun di semifinal digantikan oleh negara peserta lain.Team korea selatan sempat
mengajukan banding, namun ditolak, sedangkan team Tiongkok dan Indonesia
memilih menerima dengan lapang dada skandal tersebut (ya, mau gimana lagi kan?)
Mereka di identifikasi
bertanding secara tidak bersungguh-sungguh dan sengaja mengalah terhadap
lawan-awannya guna menghindari pertemuan dengan lawan yang lebih di unggulkan
(saat itu, pasangan dari Tiongkok memang lebih dijagokan meraih medali Emas dan
bertemu di final sebagai All Chinese Final).
Hal ini dipicu oleh
pasangan Tiongkok Tian Qing/Zhao Yunlei yang tanpa di duga kalah melawan
pasangan Denmark Christina Pedersen/K.Rhyter Juhl, sehingga posisi mereka di
Group menjadi runner up. Yang artinya pasangan Tiongkok lainnya (wang xiaoli/yu
yang) jika mereka ingin tampil di final saling berhadapan dengan compatriot
senegara, mereka harus menempatkan posisi mereka di group juga sebagai
Runner-up. Namun, mengingat sebagai seeded
one (unggulan pertama) tentunya jalan mulus bagi Wang Xiaoli/Yu Yang tidak
bisa di bantah, dan akhirnya jalan ‘samping ‘ diambil. Dan Pasangan Ganda putri Indonesia saat itu (Greys/Meiliana) juga pada pertandingan penyisihan group tidaklah bertanding secara sungguh-sungguh karena menghindar dari pertemuan dengan pasangan Tiongkok.
Dan ternyata Panitia
Olimpiade cukup jeli mengetahui kejanggalan tersebut. Alhasil, keempat pasangan
ganda putri itu pun di diskualifikasi.
Dan pemain Indonesia
yang hari itu di diskualifikasi, dan tentu saja mendapat penilaian buruk dari
masyarakat, tahun ini akan kembali tampil di Olimpiade Rio. Dia adalah Greysia
Polii (give applause!)
Sudah berpasangan
dengan Nitya Khrishinda Maheswari selama kurang lebih 4 tahun, membuat mereka
menjadi salah satu ganda putri yang cukup diperhitungakan dan selalu menjadi
unggulan dalam turnamen besar. Mereka adalah juara pada turnamen Korea Open
Super Series Premiere 2015 dan Singapaore Open Super Series 2016. Mereka juga
merupakan peraih medali emas Ganda Putri
Asian Games 2014 (difinal mengalahkan pasangan Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka
Takahashi). Saat ini mereka berada pada peringakat 4 dunia dan di unggulkan di
tempat ketiga pada Olimpiade Rio.
Melihat catatan
prestasi mereka, bukanlah mustahil dan wishfull
thinking berharap mereka mendapatkan
hasil maksimal atau meraih medali Olimpiade di ganda putri untuk pertama
kalinya bagi Indonesia.
Yang unik disini, bahwa
Greysia Polii berhasil bangkit dari keterpurukannya, dari masalah atau skandal (dan
beberapa kali cedera) yang menimpanya tahun 2012. Dengan slogan andalannya #ComeBackStronger, Greysia berhasil membuktikan
bahwa perjungan dan kerja keras selalu bisa dipercaya.
Aku sendiri berharap
bahwa pasangan Indoneisa yang unik ini bisa meraih yang terbaik, dan
mempersembahkan medali bagi Indonesia.
Terlebih ketika salah
satu pasangan Tiongkok, juara bertahan Olimpiade Tian Qing /Zhao Yunlei yang
mengundurkan diri, sehinggga peluang bagi Greys dan Nitya semakin besar .
Berikut adalah daftar
atlet Bulutangkis Indonesia yang akan berlaga di Olimpiade Rio:
-
Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir
-
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
-
Lindaweni Fanaetri
-
Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari
-
TommySugiarto
-
Praven Jordan/Debby Susanto
“Oh
ye of so little faith, don’t doubt it, don’t doubt it. Victory is in my veins,
I know it, I know it. And I will not negotiate. I’ll fight it, I’ll fight it. I
will transform..” – lyrics Rise (Katy Perry)
Mari kita dukung kiprah
pebulu tangkis Indonesia , membawa nama baik negara kita, dan kehormatan bangsa
untuk berlaga dan menampilkan performa terbaik di ajang Olimpiade Rio! BS
No comments:
Post a Comment