Wednesday 19 October 2016

My Birthday Resolution:19th On 19th





Amazed by how the time moves too fast.
It’s like I barely turned to 17, but now I’m 19.
I really don’t have any clue on the day I was born, nineteen years ago, tapi menurut orang tua ku, aku lahir di rumah sakit dengan keadaan sehat sentosa, organ tubuh lengkap, normally crying when out, a healthy body with blue printed color on my back and a nice couple of eyebrow (:

Sembilan-belas tahun sudah aku berada di  dunia ini, apa yang ku lihat, apa yang ku rasakan, apa yang kupelajari sepertinya sudah membawaku ke tingkat pemahaman yang lebih tinggi, alias dewasa. Membawa ku  menjadi Bima yang sekarang!

Bila orang lain mengganggap bahwa 17 tahun adalah usia peralihan dari remaja ke pemuda/pemudi, atau remaja ke dewasa. Bagi ku usia 18 tahun lah masa peralihan ku ke pemikiran dan tindakan yang lebih dewasa. Selama setahun belakangan, tepatnya usia 18 tahun, aku mempelajari banyak hal penting dalam hidup. Aku sempat terpuruk, aku sempat jatuh, aku sempat berada di atas, aku sempat kehilangan arah, aku sempat kecewa, dan lainnya. But despite everything I had been through, 18 was the  best time for me, 18 was the best age of me, 18 was my milestone!


Sesuai dengan janji ku pada diri sendiri, aku menikmati setiap waktu ku, living in the present, juga aku mulai mendapatkan apa yang aku inginkan, mulai merasa mimpi-mimpi ku menjadi nyata, aku terus berjuang demi impian-impian ku, aku menemukan passion ku, aku melakukan hal-hal yang ku suka, aku membaca kisah-kisah luarbiasa, aku bertemu dengan orang-orang luar biasa. Rasanya 18 tahun adalah fase terpenting dalam hidupku.

Dan sekarang, di usia yang baru ini, aku akan terus improving myself, working on myself, pursuing my dream, discovering mysef and do things that I love. Aku tidak akan berhenti disini, aku akan terus berkarya, terus memiliki mimpi-mimpi yang besar, dan menikmati setiap detik kehidupan di planet ini.

For the first time though, I’m going to take my birthday’s moment as a reflection of what I’ve been accomplished for years, what lesson I  had  learnt,  what story I could  rely on, what I’ve done and  so on so forth. Hal-hal semacam where am I, what do I do, where I want to be, what I want to  be, what’s my weaknesses, do I improve? What’s my strength, etc.

Jadi, pada moment pertambahan usiaku ini, aku akan benar-benar memanfaatkannya, demi kebaikan diri ku dan orang-orang di sekitar ku. Aku akan melaksanakan beberapa resolusi ku, aku akan berkomitmen terhadapnya, aku akan bekerja  untuk target-target ku dan seterusnya.

Sama halnya seperti kebanyakan orang, resolusi biasa di buat ketika akhir tahun atau awal tahun. Resolusi yang diharapkan penuh bisa merubah kehidupan secara langsung, secara tiba-tiba itu memang kadang sakral. Aku yakin kalian juga sudah sering menetapkan resolusi setiap tahunnya. Tapi kali ini aku tidak perlu menunggu akhir tahun, tidak  perlu menunggu malam tahun baru tapi hari ini , saat ini lah waktu yang tepat untuk membuat ‘huge step’ ke depan.

Aku masih sangat muda, aku masih butuh pengalaman yang lebih bermakna, aku masih punya banyak waktu untuk melihat dan mendapatkan kesempatan-kesempatan baru, untuk mengembangkan talenta, dan belajar lebih tentang arti mencintai. Sejak tau bahwa hidup ku  bergantung dan ditentukan oleh diri ku seorang, aku merasa lebih bersemangat, aku merasa lebih bertanggung jawab, aku bisa menentukan pilihan sesuai kehendak ku. No one else but me.

Mencari jati diri sendiri adalah alasan paling umum seseorang yang berada pada usia  seperti ku. Apa yang kami cari? Apa yang tujuan kami?
Jawabannya akhirnya akan menuju ke tersampainya tingkat keaslian diri yang tinggi. Menjadi diri sendiri.

Tapi banyak pula yang tidak bisa jujur menjadi diri sendiri, seperti kehilangan arah. Ini tak lepas dari  pengaruh society. Ada dua tipe orang yang hidup sekarang: yang hidup sesuai kehendak orang lain (ironis), dan yang hidup sesuai kehendaknya atau atas pilihannya sendiri. Mana yang akan ku pilih? Tentu saja yang kedua.

Aku belajar untuk menghargai diri sendiri, menghargai pilhan sendiri, dan percaya  bahwa  diriku memiliki arti dalam planet ini. Aku dilahirkan sembilan-belas tahun lalu bukanlah tanpa alasan, aku berarti di dunia ini. We weren’t born just to fill the space, we have the purpose. We all have the purpose to live,  we are made by the star dust, we are the universe itself. We are one of the kind.


List of Resolution


Dalam menulis artikel ini aku juga terinspirasi dari buku Happiness Project yang berisi resolusi setiap bulan selama setahun penuh untuk  mendapatkan kebahagiaan. Teman-teman ku merasa hal ini cukup aneh dan tidak penting, tetapi aku rasa ini justru hal yang sangat penting dan menyenangkan untuk dipraktekkan. Meskipun tidak sama persis dengan apa yang Gretchen tulis – karena kita berbeda, tetapi sebenarnya produk akhir dari resolusi ku ini adalah sama, yaitu Personal Happiness. Yap, of course I need more happiness in life. We do. (:

Resolusi ini juga berorientasi pada impian-impianku, misalnya focus on writing and blogging, karena menjadi penulis dan blogger adalah apa yang ku impikan. Lalu, setiap poin dari resolusi ku merepresentasikan ‘out of the comfort zone’ yang artinya setiap resolusi ini kuharapkan semakin mengembangkan diri, dan keluar dari comfort zone.

Sungguh bersyukur pula beberapa bulan belakangan, sebelum  hari ini, aku berhasil meraih beberapa target yang sudah ku canangkan sebelumnya. Misalnya ketika berhasil menyelesaikan short-story ke-3, memulai  berlatih melukis, come-out to my friends, mengikuti English debate society etc.

Ketika melihat kembali ke belakang, ternyata banyak hal  yang sudah berubah dari  diriku, banyak yang sudah ku lakukan, and for that I’m proud to myself.

Hari ini hari yang spesial, aku berusia 19 pada tanggal 19 Oktober. Jadi, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya,  untuk  pertama kalinya aku akan membuat Birthday Resolution untuk menjadi pedomanku kedepan.


  • No matter what happen, be happy, be grateful and be present 
  • Be Bima. Accept, act, and love yourself as you are 
  • Focus on writing and Blogging 
  • Practice more with public speaking 
  • Do art as much as possible 
  • Make a plan every single day and Stick with it 
  • Take more risk 
  • Reading voraciously   
  • Don’t spend more than earn 
  • Talk more to strangers 
  • Embrace failure 
  • Be in shape and more workout 
  • Learn new things 
  • Get proper sleep





Beberapa hari lalu aku mendapat email dari Hannah Braime, dia seorang penulis, subject email tersebut: Age is only a number, Why it’s Never Too Late to Discover Yourself.
Dan dari email tersebut, aku – dan semua orang yang mungkin membacanya akan mendapatkan beberapa pertanyaan seperti:

-          We live in culture that greatly favors youth and looks upon ageing as decline. How do you perceive yourself as you age?
-          Does your belief support your well-being and desires, or is it holding you in the place you have been standing for years?
-          Are you repeating experiences, perhaps with different people in different locations, that feel the same and have the same unwanted results?
-          Has something new opened inside of you that feels expansive and optimistic?
-          How intimately do you know yourself? How connected to your life’s purpose are you?


I’m so excited to post this article, karena ini merupakan artikel yang penting sekaligus istimewa.

19th on 19th

Apa kalian memiliki resolusi di hari jadi kalian? Atau kalian sudah membuatnya?
Aku sangat berharap mengetahui kisah kalian di kolom komentar.
Thanks for reading
BS

2 comments: