“Every Day is a new day. It is better to be lucky. But I would rather be exact. Then when luck comes, you are ready..” Santiago, The Old Man and The Sea
Novel
karya Ernest Hemingway ini ku baca di awal minggu tahun 2017, buku kedua yang
ku baca tahun ini.
Secara
keseluruhan buku ini tidaklah terlalu membosankan (in my opinion) dan unik. Seperti beberapa buku sebelumnya, yang
semuanya memiliki beberapa BAB, novel ini mengagetkanku dengan hanya mengusung
satu BAB saja.
Meski termasuk singkat (102 Halaman) tetapi kandungan cerita didalamnya ternyata tidak serumit yang ku kira.
Meski termasuk singkat (102 Halaman) tetapi kandungan cerita didalamnya ternyata tidak serumit yang ku kira.
Novel ini
mengisahkan tentang seorang Nelayan tua bernama Santiago yang sudah genap
delapan puluh empat hari melaut tanpa bisa membawa pulang satu ikan pun,
tiba-tiba pada hari berikutnya berhasil menjerat ikan raksasa dilautan dalam
dan membawanya merasakan pengalaman paling sulit dan keras.
Berikut
ini review dari Goodreads:
“It is the story of an old Cuban fisherman and his supreme ordeal: a relentless, agonizing battle with a giant marlin far out in the Gulf Stream. Using the simple, powerful language of a fable, Hemingway takes the timeless themes of courage in the face of defeat and personal triumph won from loss and transforms them into a magnificent twentieth-century classic.”
Sepanjang
usaha Santiago dalam menaklukkan sang
Ikan Raksasa itu, dia benar-benar mengerahkan segala kemampuan tubuh yang
dimilikinya. Tenaganya dikerahkan seluruhnya sampai batas.
Bahkan
dalam 3 hari terombang-ambing di tengah lautan itu, ajaibnya Santiago berhasil memperoleh kemenangan dalam
menghadapi sang ikan raksasa. Tapi yang terjadinya selanjutnya justru membuat ku berpikir “Ya
ampun, aku pernah mendengar cerita yang hampir sama..”
Santiago
pergi ke laut seorang diri. Pada malam pertama sampai malam ketiga dia tidak
henti-hentinya bertarung melawang kekuasaan alam, alam samudera. Selama itu
juga dia sering berteriak pada dirinya sendiri,
kadang seperti terdapat dua orang dalam dirinya, saling sahut menyahut,
kadang mengucilkan satu sama lain. Apa hal seperti ini sering kita rasakan
juga?
Membaca
buku ini membuat ku membayangkan bagaimana kerasnya samudera itu. Segala macam
perubahan cuaca lautan, menetukan arah angin, kerasnya mengendalikan kapal,
bertahan agar tetap bernafas dengan sedikit saja makanan dan lain sebagainya.
Kata
berikut dikatakan oleh Santiago ketika berada di tengah lautan, dan aku suka:
“He always thought of the sea as 'la mar' which is what people call her in Spanish when they love her. Sometimes those who love her say bad things of her but they are always said as though she were a woman. Some of the younger fishermen, those who used buoys as floats for their lines and had motorboats, bought when the shark livers had brought much money, spoke of her as 'el mar' which is masculine.They spoke of her as a contestant or a place or even an enemy. But the old man always thought of her as feminine and as something that gave or withheld great favours, and if she did wild or wicked things it was because she could not help them. The moon affects her as it does a woman, he thought.”
Saat membacanya
aku tertawa.
-
Dalam
hidup memang kadang kita dibutakan oleh hal-hal yang menjanjikan kita
kebahagiaan. Tapi jarang di antara kita tau dan paham bahwa terdapat hal di
dunia ini, dalam hidup kita yang merupakan kebahagiaan sejati dan kebahagiaan
sementara. Makan Ice Cream yang manis karena alasan bahwa rasanya manis,
enak, dingin, menyatu dalam mulut. Tapi kita tau bahwa hal tersebut hanyalah
sementara, ketika parutan es sudah mulai berkurang dan mencair dalam hangatnya
mulut, dan setelahnya hilang. Momen bahagia pun habis. Yang tersisa? Tumpukan
kalori dan gula dalam tubuh yang makin meningkat.
Aku pribadi merasa bahwa Santiago terlalu fokus pada materi dan pengakuan. Maksud ku adalah, dari apa yang Hemingway berusaha ceritakan pada pembacanya, Santiago dikenal sebagai pelaut/nelayan, namun dia juga dikenal sebagai nelayan yang membawa sial. Usahanya sungguh luar biasa ketika mencoba mengambil ikan raksasanya dari dalam laut dan membawanya ke pesisir pantai.
Tapi,
apakah hal ini hanya agar orang-orang menghormatinya nanti? Atau apakah hanya
karena dia akan memperoleh uang yang banyak dari hasil tangkapan
tersebut?
Dalam buku
ini juga terdapat seorang karakter bernama Manolin, seorang anak yang juga
bekerja sebagai Nelayan. Ketika Santiago kembali dari lautan, Manolin lah
satu-satunya yang digambarkan menangis. Manolin seperti mewakili diriku sebagai
pembaca, aku sedih mengetahui bahwa Santiago harus sebegitu kerasnya terhadap
semua ini. Bahkan harus mengorbankan dirinya sendiri.
Kisah ini
sungguh menyimpan pelajaran yang sangat penting. Tidak heran ‘The Old Man and
The Sea” memperoleh Pulitzer Award pada
tahun 1953. The Old Man and The Sea termasuk dalam karya sastra paling
terkenal di dunia. Novel ini diterbitkan pertama kali tahun 1952.
Sebagai
buku pertama Ernest Hemingway yang ku baca, aku terpukau. Ernest Hemingway,
yang dikatakan sebagai Bapak Sastra dunia dan peraih Nobel Sastra 1954. Latar belakang dalam hidupnya yang keras
disalurkan ke dalam tulisan-tulisannya.
“Most people were heartless about turtles because a turtle’s heart will beat for hours after it has been cut up and butchered. But the old man thought, I have such a heart too.”
FYI, Ernest
Hemingway pernah mengalami kecelakaan pesawat di pedalaman Afrika, dan
beruntungnya hanya dirinya seorang yang berhasil selamat. Pada tahun 1961
beliau meninggal dunia, dan hingga sekarang 56 tahun setelah kematiannya,
karya-karya beliau masih bisa kita baca dan pelajari. Sungguh menginspirasi.
BS
Made my day kak...
ReplyDeleteAku belom pernah baca karya papa hemingway samasekali. Aku pernah baca review doi di journal blog Eka kurniawan.
Kapan hari aku nonton film the genius. Disana ada sesi kalo papa hemingway emang suka mancing dan realistis bgt kalo ngomong kemudian dia take Pict sama editornya Max Perkins.
Hehehehe
Ditunggu review novel selanjutnya kak
Iya betul banget, kebanyakan novelnya di ambil dari perjalanan hidupnya. Betul, dia suka mancing hahaha.
DeleteHmm thanks ya, aku jadi pengen nonton juga (: