“I feel
like my life is so scattered right now. Like it’s all these small pieces of
paper and someone’s turned on the fan. But talking to you makes me feel like
the fan has been turned off for a little bit. Like things could actually make
sense. You completely unscatter me, and I appreciate that so much.”
Pertama
kali lihat dan ‘mencicipi’ novel ini mungkin tahun lalu, masih di SMK. Dan pas
pertama kali baca halaman pertamanya aku langsung kaget sekaligus ragu.
Mengapa? Iya, karena novel ini ternyata memiliki karakter yang Homoseksual.
Waktu baca beberapa bab (iya, aku bahkan sampe stay di gramedia sekitar 1
jam-an) aku agak sedikit tidak nyaman dan berusaha menyembunyikan cover novel
itu- waktu itu masih belum siap terima komentar dari orang tentang bahan bacaan
ku.
Anyway,
judulnya unik, Will Grayson Will Grayson.
Okay,
karena aku tidak sempat baca sampai habis, jadi bukunya tetapa di toko buku
sampai tahun ini akhirnya kesampaian beli juga. Dan ternyata isinya beda sekali
dengan apa yang aku pahami tahun lalu, mungkin karena bacanya tidak serius jadi
agak bingung. Novel yang ku ambil adalah novel terjemahan.
Nah
setelah membaca keseluruhannya, bisa dibilang bahwa ini adalah salah satu novel
terbaik yang pernah ku baca!
Berikut
sinopsis nya dari Goodreads:
Will Grayson meets will grayson. One cold night, in a most unlikely corner of Chicago, two strangers are about to cross paths. From that moment on, their world will collide and lives intertwine.
It's not that far from Evanston to Naperville, but Chicago suburbanites Will Grayson and Will Grayson might as well live on different planets. When fate delivers them both to the same surprising crossroads, the Will Graysons find their lives overlapping and hurtling in new and unexpected directions. With a push from friends new and old - including the massive, and massively fabulous, Tiny Cooper, offensive lineman and musical theater auteur extraordinaire - Will and Will begin building toward respective romantic turns-of-heart and the epic production of history's most awesome high school musical.
Novel ini
menceritakan kehidupan remaja Sekolah Menengah Atas dengan latar kota besar
Amerika (Chicago, Evanston, Naperville).
Perlu
diketahui juga bahwa Novel ini merupakan hasil kolaborasi dari dua penulis
hebat, yaitu John Green dan David Levithan. Dan ini adalah novel
kolaborasi pertama yang ku baca.
Ada dua
Will Grayson dalam kisah ini, Will Grayson ala JG (John Green) dan will grayson
ala DL (David Levithan). Mereka dua cowok yang sama sekali memiliki hidup dan
teman-teman yang berbeda, tetapi hanya memiliki nama yang sama.
Will
Grayson ala JG lebih berkesan seorang remaja yang riang, heteroseksual, terbuka, banyak teman,
memiliki kehidupan yang normal dan sebagainya. Sedangkan will grayson ala DL
menurut ku sebaliknya, yaitu remaja yang terkesan pendiam,homoseksual, tidak banyak
bergaul, lebih suka di rumah, ibunya single parent, pokoknya kayak anti-social
parah.
Dalam
penulisan novel ini juga ada perbedaan dari kedua tokoh. Dimana, John Green
menulis kisah Will Grayson versinya dengan huruf normal, atau penulisan yang
sesuai aturan. Sedangkan will grayson ala David Levithan menggunakan huruf
kecil semua tanpa tanda baca. So it’s quite easy to recognize.
Will
Grayson ala JG itu mempunyai sahabat karib, Tiny Cooper namanya, dia Gay, suka
menyanyi, periang, bertubuh besar (agak heran karena namanya Tiny), dan selalu
punya sejuta cara untuk membuat Will Grayson malu. Aku jujur sering
tertawa sendiri pas baca novel ini, apalagi pas di bagiannya Tiny Cooper.
Menurutku dia itu tipe-tipe anak SMA yang banyak ku temui atau setidaknya
banyak di sekitar kita.
Tiny said: “This is why we call people exes, I guess - because the paths that cross in the middle end up separating at the end. it's too easy to see an X as a cross-out. it's not, because there's no way to cross out something like that. the X is a diagram of two paths.
Will
Grayson ala JG ini juga tidak terlalu memikirkan tentang pacaran dan
sebagainya, jauh terbalik dengan si Tiny Cooper yang, ya ampun, kata Will
setiap beberapa jam dia akan tertarik pada cowok baru.
But, at
end, Will Grayson menemukan cinta nya,
yang selama ini masih ragu untuk diselami lebih dalam, yaitu pada seorang gadis
bernama Jane – yang tidak lain adalah teman Tiny di Aliansi Gay dan Non-Gay.
Menurutku kisah cinta Jane dan Will Grayson ala JG unik dan istimewa. Yang ku
dapat Jane ini gadis yang pintar dalam segala hal, khususnya dalam menganalisa dan mungkin
juga tentang biologi.
Sedangkan
will grayson ala DL, dia tidak sering keluar rumah, temannya pun hanya
Maura, Derek dan Simon (dua terakhir tidak terlalu bagus), sehingga dia lebih
sering menghabiskan waktu di dalam kamar, ONLINE.
Pribadi will grayson ala DL memang agak membuat ku tercengang. Bagaimana tidak? Dia memperlakukan ibunya seperti itu (nanti baca sendiri deh). will grayson agak mirip denganku sih; sukanya di rumah dan memiliki ketertarikan pada pria. Tapi yang lainnya tidak, kita sangat berbeda.
Pribadi will grayson ala DL memang agak membuat ku tercengang. Bagaimana tidak? Dia memperlakukan ibunya seperti itu (nanti baca sendiri deh). will grayson agak mirip denganku sih; sukanya di rumah dan memiliki ketertarikan pada pria. Tapi yang lainnya tidak, kita sangat berbeda.
Eh tapi,
ternyata sudah setahun belakangan, will sedang asyik-asyiknya chatting dengan
seseorang bernama Isaac. Lewat IM mereka berdua setiap hari, pada jam-jam
tertentu bertukar text, menanyakan hal-hal yang menurutku sudah bersifat
personal. will grayson ala DL juga menyadari bahwa di adalah Gay –meski dia tidak
menyadari siapa sebenarnya Isaac (kalian harus cari tau sendiri).
Di bagian ini juga, ada beberapa cuplikan chatting antar will grayson dan Isaac, yang jujur membuat ku senyum-senyum sendiri, karena romantic dan menggelikan, bahkan membuat ku teringat akan sesuatu di waktu yang lalu (ahh).
Di bagian ini juga, ada beberapa cuplikan chatting antar will grayson dan Isaac, yang jujur membuat ku senyum-senyum sendiri, karena romantic dan menggelikan, bahkan membuat ku teringat akan sesuatu di waktu yang lalu (ahh).
Pada suatu
waktu, will grayson ala DL pergi jauh-jauh ke Chicago, tepatnya di Evanston, kota
dimana Will Grayson ala JG hidup. Dia kesana bukan tanpa alasan, melainkan
karena sudah janjian bertemu dengan Isaac- si cowok yang entah bagaimana
wujudnya itu. Mereka (wiil grasyon dan Wiill Grayson) secara kebetulan pun
bertemu di suatu toko yang menjual CD porno (hahaha ini benar-benar lucu). Dan
dari situ juga awal kisah yang lain muncul dari masing-masing kehidupan Will
Grasyon dan will grayson.
“Maybe there's something you're afraid to say, or someone you're afraid to love, or somewhere you're afraid to go. It's gonna hurt. It's gonna hurt because it matters.”
Kehidupan
will grayson dan Will Grayson mengalami perubahan yang signifikan ketika mereka
mulai merasakan arti dari cinta (khas remaja).
Dalam
novel ini juga, kedua Will Grayson mendapat pembagian porsi yang sama rata
menurut ku- Meski ukuran tubuh Tiny Cooper seperti merampas banyak bagian (hahahaha).
Tapi kembali lagi, Tiny Cooper ini akan menjadi sangat fenomenal dengan Drama
Musikal ciptaannya pada bagian akhir (that’s cool).
Ending cerita ini secara pribadi, agak
dipaksaakan mungkin, meski tetap apik. Dan juga menurutku meninggalkan banyak
pertanyaan terhadap will grayson ala DL. Dan lagi Kalian harus baca sendiri.
Meski
kisah dari novel ini bisa dibilang persoalannya common. Tetapi
lagi, mungkin karena penulisnya adalah John Green dan David Levithan, maka
kisah ini bisa tersajikan dengan lebih bermakna dan beda dari biasanya. Dan
yang lebih lagi, bahwa dalam kisah ini, diluar ekspektasiku, dimana aku
mengira akan mengisahkan kisah cinta sesama jenis yang intens, atau perjuangan
Tiny dan will ala DL sebagai Gay, tapi ternyata, lebih kepada tentang makna
kekeluargaan, persahabatan, arti cinta dan sebagainya.
Aku senang
dan bahagia telah membaca kisah dari dua penulis hebat ini. Hidup memang sangat
kompleks. Aku Gay, teman mu Gay, atau aku bertubuh mungil, keluarga mu hancur,
itu adalah kehidupan yang kita hadapi setiap hari, dan kuncinya mungkin hanya
saling menghargai keunikan masing-masing.
Bila aku
sempat membaca novel ini ketika masih SMK, mungkin pribadiku akan lebih
bijaksana pada waktu itu dan terbuka tentang diri ku dan orang lain. Tapi
setidaknya aku sudah membacanya dan sungguh, berharga.
Aku suka
Quotes yang ini juga:
“When things break, it's not the actual breaking that prevents them from getting back together again. It's because a little piece gets lost - the two remaining ends couldn't fit together even if they wanted to. The whole shape has changed.”
“Maybe tonight you're scared of falling, and maybe there's somebody here or somewhere else you're thinking about, worrying over, fretting over, trying to figure out if you want to fall, or how and when you're gonna land, and i gotta tell you, friends, to stop thinking about the landing, because it's all about falling.”
Novel ini
memiliki jumlah halaman 343 (untuk versi terjemahan) dan aku dapatkan dengan
harga yang pantas! Meski sudah tidak disegel, karena ya ampun, sudah habis
stock. Tapi secara fisik masih bagus (yang penting isinya sih).
Novel ini
aku rekomendasikan untuk semua orang, yang ada di Indonesia.
Gay atau
bukan, no problem.
Aku berharap
kedepannya, makin banyak karya dari John Green maupun David Levithan yang bisa
ku baca. Dan juga semoga makin banyak tema serupa yang diangkat ke Novel.
Thanks For
Reading guys (:
BS
Apa kalian
sudah membaca Novel Will Grayson Will Grayson ini? Apa pendapat kalian? Aku
sangat ingin mengetahuinya lewat kolom komentar dibawah. Share your
thoughts.
No comments:
Post a Comment