Amazed by how the time
moves too fast.
It’s like I barely
turned to 17, but now I’m 19.
I really don’t have
any clue on the day I was born, nineteen years ago, tapi menurut orang tua
ku, aku lahir di rumah sakit dengan keadaan sehat sentosa, organ tubuh lengkap,
normally crying when out, a healthy body with blue
printed color on my back and a nice couple of eyebrow (:
Sembilan-belas tahun sudah aku berada di dunia ini, apa yang ku lihat, apa yang ku
rasakan, apa yang kupelajari sepertinya sudah membawaku ke tingkat pemahaman
yang lebih tinggi, alias dewasa. Membawa ku
menjadi Bima yang sekarang!
Bila orang lain mengganggap bahwa 17 tahun adalah usia
peralihan dari remaja ke pemuda/pemudi, atau remaja ke dewasa. Bagi ku usia 18
tahun lah masa peralihan ku ke pemikiran dan tindakan yang lebih dewasa. Selama
setahun belakangan, tepatnya usia 18 tahun, aku mempelajari banyak hal penting
dalam hidup. Aku sempat terpuruk, aku sempat jatuh, aku sempat berada di atas, aku
sempat kehilangan arah, aku sempat kecewa, dan lainnya. But despite everything I had been through, 18 was the best time for me, 18 was the best
age of me, 18 was my milestone!
Sesuai dengan janji ku pada diri sendiri, aku menikmati
setiap waktu ku, living in the present,
juga aku mulai mendapatkan apa yang aku inginkan, mulai merasa mimpi-mimpi ku
menjadi nyata, aku terus berjuang demi impian-impian ku, aku menemukan passion ku, aku melakukan hal-hal yang
ku suka, aku membaca kisah-kisah luarbiasa, aku bertemu dengan orang-orang luar
biasa. Rasanya 18 tahun adalah fase terpenting dalam hidupku.
Dan sekarang, di usia yang baru ini, aku akan terus improving myself, working on myself,
pursuing my dream, discovering mysef and do things that I love. Aku tidak
akan berhenti disini, aku akan terus berkarya, terus memiliki mimpi-mimpi yang
besar, dan menikmati setiap detik kehidupan di planet ini.
For the first time
though, I’m going to take my birthday’s moment as a reflection of what I’ve
been accomplished for years, what lesson I
had learnt, what story I could rely on, what I’ve done and so on so forth. Hal-hal semacam where am I, what do I do, where I want to
be, what I want to be, what’s my
weaknesses, do I improve? What’s my strength, etc.
Jadi, pada moment pertambahan usiaku ini, aku akan
benar-benar memanfaatkannya, demi kebaikan diri ku dan orang-orang di sekitar
ku. Aku akan melaksanakan beberapa resolusi ku, aku akan berkomitmen
terhadapnya, aku akan bekerja untuk
target-target ku dan seterusnya.
Sama halnya seperti kebanyakan orang, resolusi biasa di buat
ketika akhir tahun atau awal tahun. Resolusi yang diharapkan penuh bisa merubah
kehidupan secara langsung, secara tiba-tiba itu memang kadang sakral. Aku yakin
kalian juga sudah sering menetapkan resolusi setiap tahunnya. Tapi kali ini aku
tidak perlu menunggu akhir tahun, tidak
perlu menunggu malam tahun baru tapi hari ini , saat ini lah waktu yang
tepat untuk membuat ‘huge step’ ke depan.
Aku masih sangat muda, aku masih butuh pengalaman yang lebih
bermakna, aku masih punya banyak waktu untuk melihat dan mendapatkan
kesempatan-kesempatan baru, untuk mengembangkan talenta, dan belajar lebih
tentang arti mencintai. Sejak tau bahwa hidup ku bergantung dan ditentukan oleh diri ku
seorang, aku merasa lebih bersemangat, aku merasa lebih bertanggung jawab, aku
bisa menentukan pilihan sesuai kehendak ku. No
one else but me.
Mencari jati diri sendiri adalah alasan paling umum
seseorang yang berada pada usia seperti
ku. Apa yang kami cari? Apa yang tujuan kami?
Jawabannya akhirnya akan menuju ke tersampainya tingkat keaslian
diri yang tinggi. Menjadi diri sendiri.
Tapi banyak pula yang
tidak bisa jujur menjadi diri sendiri, seperti kehilangan arah. Ini tak lepas
dari pengaruh society. Ada dua tipe orang yang hidup sekarang: yang hidup sesuai
kehendak orang lain (ironis), dan yang hidup sesuai kehendaknya atau atas
pilihannya sendiri. Mana yang akan ku pilih? Tentu saja yang kedua.
Aku belajar untuk menghargai diri sendiri, menghargai pilhan
sendiri, dan percaya bahwa diriku memiliki arti dalam planet ini. Aku
dilahirkan sembilan-belas tahun lalu bukanlah tanpa alasan, aku berarti di
dunia ini. We weren’t born just to fill
the space, we have the purpose. We all have the purpose to live, we are made by the star dust, we are the
universe itself. We are one of the kind.
List of Resolution
Dalam menulis artikel ini aku juga terinspirasi dari buku Happiness Project yang berisi resolusi
setiap bulan selama setahun penuh untuk
mendapatkan kebahagiaan. Teman-teman ku merasa hal ini cukup aneh dan
tidak penting, tetapi aku rasa ini justru hal yang sangat penting dan
menyenangkan untuk dipraktekkan. Meskipun tidak sama persis dengan apa yang
Gretchen tulis – karena kita berbeda, tetapi sebenarnya produk akhir dari
resolusi ku ini adalah sama, yaitu Personal
Happiness. Yap, of course I need more
happiness in life. We do. (:
Resolusi ini juga berorientasi pada impian-impianku,
misalnya focus on writing and blogging,
karena menjadi penulis dan blogger adalah apa yang ku impikan. Lalu, setiap
poin dari resolusi ku merepresentasikan ‘out
of the comfort zone’ yang artinya setiap resolusi ini kuharapkan semakin
mengembangkan diri, dan keluar dari comfort
zone.
Sungguh bersyukur pula beberapa bulan belakangan,
sebelum hari ini, aku berhasil meraih
beberapa target yang sudah ku canangkan sebelumnya. Misalnya ketika berhasil
menyelesaikan short-story ke-3,
memulai berlatih melukis, come-out to my friends, mengikuti English debate society
etc.
Ketika melihat kembali ke belakang, ternyata banyak hal yang sudah berubah dari diriku, banyak yang sudah ku lakukan, and for that I’m proud to myself.
Hari ini hari yang spesial, aku berusia 19 pada tanggal 19
Oktober. Jadi, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk
pertama kalinya aku akan membuat Birthday
Resolution untuk menjadi pedomanku kedepan.
- No matter what happen, be happy, be grateful and be present
- Be Bima. Accept, act, and love yourself as you are
- Focus on writing and Blogging
- Practice more with public speaking
- Do art as much as possible
- Make a plan every single day and Stick with it
- Take more risk
- Reading voraciously
- Don’t spend more than earn
- Talk more to strangers
- Embrace failure
- Be in shape and more workout
- Learn new things
- Get proper sleep
Beberapa hari lalu aku mendapat email dari Hannah Braime, dia seorang penulis, subject email tersebut: Age is only a number, Why it’s Never Too
Late to Discover Yourself.
Dan dari email tersebut, aku – dan semua orang yang mungkin membacanya
akan mendapatkan beberapa pertanyaan seperti:
- We live in culture that greatly favors youth and looks upon ageing as decline. How do you perceive yourself as you age?- Does your belief support your well-being and desires, or is it holding you in the place you have been standing for years?- Are you repeating experiences, perhaps with different people in different locations, that feel the same and have the same unwanted results?- Has something new opened inside of you that feels expansive and optimistic?- How intimately do you know yourself? How connected to your life’s purpose are you?
I’m so excited to post
this article, karena ini merupakan artikel yang penting sekaligus istimewa.
19th on 19th
Apa kalian memiliki resolusi di hari jadi kalian? Atau
kalian sudah membuatnya?
Aku sangat berharap mengetahui kisah kalian di kolom
komentar.
Thanks for reading
BS
great :D . keep moving and be yourself
ReplyDeleteThank you Kathleen, you too are great (:
Delete