Ini
adalah novel ketiga dari Nicholas Sparks yang sudah ku baca. Dan lagi, setelah A Walk To Remember, Message In a Bottle,
dan kali ini The Notebook, Nicholas Sparks
berhasil membuat mata ku lembab, seperi bulan Oktober di New Bern.
Novel
ini, mempunyai karakteristik dari seorang Nicholas Sparks. Rasanya sekarang aku
semakin akrab dengan gaya penulisannya.
Berikut
ini synopsis dari Nicholassparks.com
Synopsis
“A man with a faded, well-worn notebook open in his lap. A woman experiencing a morning ritual she doesn’t understand. Until he begins to read to her. The Notebook is an achingly tender story about the enduring power of love, a story of miracles that will stay with you forever. Set amid the austere beauty of coastal North Carolina in 1946, The Notebook begins with the story of Noah Calhoun, a rural Southerner returned home from World War II. Noah, thirty-one, is restoring a plantation home to its former glory, and he is haunted by images of the beautiful girl he met fourteen years earlier, a girl he loved like no other. Unable to find her, yet unwilling to forget the summer they spent together, Noah is content to live with only memories. . . until she unexpectedly returns to his town to see him once again. Allie Nelson, twenty-nine, is now engaged to another man, but realizes that the original passion she felt for Noah has not dimmed with the passage of time. Still, the obstacles that once ended their previous relationship remain, and the gulf between their worlds is too vast to ignore. With her impending marriage only weeks away, Allie is forced to confront her hopes and dreams for the future, a future that only she can shape. Like a puzzle within a puzzle, the story of Noah and Allie is just beginning. As it unfolds, their tale miraculously becomes something different, with much higher stakes. The result is a deeply moving portrait of love itself, the tender moments, and fundamental changes that affect us all. Shining with a beauty that is rarely found in current literature, The Notebook establishes Nicholas Sparks as a classic storyteller with a unique insight into the only emotion that really matters.”
Noah
Calhoun dan Allie Nelson bertemu kembali setelah 14 tahun bepisah. Noah yang
sudah hidup sendiri bertahun-tahun, dengan kehidupan yang aman,dan damai, tapi
tetap saja pikirannya sering terbang memikirkan wanita yang dicintainya. Wanita
yangmengajarinya arti cinta. Cinta peramanya Allie. Dia bahkan tidak memiliki
pasangan, atau berusaha mencari pasangan hidup.
“My daddy said, that the first time you fall in love, it changes you foever and no matter how hard ypu try, that feeling just never goes away.”
Pada
suatu hari biasa di bulan Oktober, tiba-tiba sang wanita pujaan itu datang, Allie
datang ketika dirinya sendiri sudah bertunangan dengan seorang pengacara ternama,
Lon. Tiga minggu sebelum pernikahannya, Allie memutuskan bertemu kembali dengan cinta pertama nya itu.
Momen
ketika mereka bertemu itu, setelah 14 tahun terpisah (long enough to remember),
bahkan hilang komunikasi sama sekali, sangatlah menggemaskan. Mereka
menghabiskan waktu bersama, pergi ke tempat-tempat penuh kenangan, melakukan
hal-hal yang pernah dilakukan mereka 14 tahun silam.
Hari
berikutnya mereka memutuskan untuk kembali bertemu. Dan kenangan musim panas
mereka di masa lampau kembali menjadi nyata. Tidak ada yang merasa perlu
menahan lagi hasrat yang terpendam selama itu, dan di kala hujan deras di bulan
Oktober itu, di New Bern, kedua insan itu kembali menemukan apa yang mereka
nantikan selama belasan tahun.
Namun,
sang tunangan, Lon akhirnya merasakan ada yang tidak beres atas kepergian Allie
tunangannya ke kota tua tersebut. Jika pada biasanya hal itu bukan hal yang
sering dipikirkannya, tapi kali ini, Lon mendatangi Allie.
Selain
Lon, ibunda dari Allie pun ikut menyusul. Bukan untuk memarahi putrinya,
melainkan memberitahu bahwa Lon akan segera datang. Allie pun menjadi sangat
bimbang waktu itu, sangat-sangat bimbang.
Apa
yang harus dilakukannya? Siapa yang harus dipilihnya?
Dia
tau kalau dia mencitai Lon, tapi dia juga mencintai Noah. Dia tau hidup bersama
Lon adalah impiannya, tetapi dia tau juga bahwa hidupnya hanya untuk Noah.
Apakah
kehidupan yang sudah bisa diprediksi jelas akan baik (bersama Lon), atau memulai
dari awal, menyatukan kembali cinta 14 tahun yang lalu yang sempat terputus
oleh jarak, bersama Noah?
-
Pada
bagian akhir cerita, aku cukup kaget dengan fakta bahwa Noah dan Allie harus
terpisah kembali. Kali ini bukan karena jarak, tetapi karena takdir.
Bagian
ini sangat menguras emosi, to be honest.
Ketika Noah harus menerima Allie yang secara perlahan menghilang dari kehidupannya,
meninggalkan sejuta kenangan selama 49
tahun mereka menikah.
Jika
dulu Noah menulis surat untuk Allie selama dua tahun, menyampaikan perasaannya,
dan tetap berusaha meyakinkan Allie bahwa dia akan selalu mencintainya sampai
kapanpun. Allie, juga meninggalkan tulisan-tulisannya untuk Noah, sebagai
janji, sebagai pengingat pula, bahwa hanya Noah dan akan selalu Noah pria yang dicintainya,
dengan utuh.
Setidaknya
aku tau alasan Allie lebih memilih Noah.
Allie
ingin sesuatu yang tidak bisa dia dapatkan dari Lon. Dan dia tau itu.
Hanya
Noah, hanya Noah yang bisa memberikannya. Pada akhirnya, kedua jiwa itu bertemu,
walau bagaimana pun mereka telah terpisah dalam jarak, mereka tetap bertemu
kembali, karena sesungguhnya mereka sudah ditakdirkan bersama.
“She wanted something else, something different, something more. Passion and romance, perhaps, or maybe quiet conversations in candlelit rooms, or perhaps something as simple as not being second.”
Novel
ini kalau di cermati, memilik sedikit kesamaan dengan Message in the bottle, tentu pada bagian surat-menyurat atau
tulis-menulis. Kisah ini luarbiasa indah, meski aku lebih terkesan dengan Message in the bottle. Tapi kisah The
Notebook tidak kehilangan rasa dari Om Nicho kok, kisah ini di tulis seperti
dengan penuh perhitungan, dan hasilnnya tidak sembarang.
Salut
sama Om Nicho yang bisa terus merangkai kata yang membawa ku benar-benar seperti
menjadi saksi mata kisah dari tokoh-tokohnya. Itu sebabnya juga aku senang
membaca.
Menurut
review dari beberapa blog yang kubaca, kisah ini juga tidak kalah menarik dan
mengharukan ketika diangkat ke layar lebar. Bahkan ada yang bilang lebih bagus
filmnya. Ada yang bilang juga, Filmnya
melengkapi buku ini, dan buku ini melengkapi filmnya.
The
Notebook (Film) katanya adalah salah satu film paling romantis sepanjang masa.
-
Novel
ini memiliki 255 Hal. Dengan harga yang pantas pula.
Recommended this book for Romance’s
lovers.
Aku
sebenarnya tidak atau belum memiliki penulis yang bisa dibilang idola, karena
semua penulis menurutku memiliki keunikan dan keistimewan masing-masing,
Cuma dari gaya penulisan, dan cara
penyampaiannya, Nicholas Sparks salah satu favoritku.
BS
Apa
tanggapan kalian tentang Novel ini? Tinggalkan komentar di bawah ya,
Belakangan aku sedang bekerja bersama Team ku dalam rangka penyusuna Proposal PKM 2016, dan hari ini ada kesempatan menulis, jadi aku rasa review tentang bahan bacaan ku cukup menyenangkan.
Thanks for Reading (:
Wahhh... kisah cinta yg rumit..
ReplyDeleteHarus memilih cinta masalalu atau cinta saat ini.. rasanya sangat menyentuh, merasa pernah berada di situasi yg sama.. Hahayyy... :D
#SalamKunjunganBalik
iya si Allie bimbang-gundah-gulana. tapi dia tau kok mana yang ia mau, pada akhirnya dia yang harus menentukan mana yg terbaik.
Deletekamu pernah? persis kayak si Allie atau?