Ketika ditanya hal-hal yang
paling aku sukai, drawing pasti ada
dalam list itu.
Sejak kecil aku senang
menggambar, mau gambar dinosaurus kek, karakter Disney kek, atau apapun yang
terlintas di kepala, aku senang menggambarnya. Bahkan aku pernah mendapat juara
1 dalam lomba menggambar kelas anak-anak.
Aku bukan seorang pelukis,
atau pun illustrator. Gambar hasil karya ku bisa di katakan sangat standart,
dan kurang artistic (jelek). Selama bertahun-tahun aku tidak terlalu menaruh
perhatian kepada aktifitas menggambar, aku tidak terllau serius, karena yang ku
tau gambar ku jelek- I can’t draw. Kesibukan dalam studi pun memangkas waktu ku
dan membuat ku lupa akan hobby masa kecil ku ini.
Sudah banyak karya seniman
lukis yang ku lihat, dan semuanya
memiliki keunikan tersendiri, dengan
nilai artistic yang tinggi. They are the
master!
Aku sering membayangkan,
bisa kah aku menggambar seperti itu?
-
Aku pernah membaca sebuah
artikel –yang sayangnya sudah lupa alamat dan judulnya, yang benar-benar
membuatku kagum. Sang penulis bercerita
bagaimana dia juga memiliki masalah dengan menggambar. Dia bisa menggambar,
tapi tidak yakin akan hasil karyanya. Dia tau gambarnya tidak terlalu bagus,
dan terkurung akan keyakinan bahwa dia tidak bisa menjadi illustrator, atau seniman gambar.
Tetapi itu sebelum dia mendorong
diri nya sendiri, meyakinkan diri nya sendiri, bahwa apa yang dia cintai, apa yang
dia suka, tidak harus lah sempurna, yang penting dia bahagia. Dan sampai lah
dia pada proses mengggambar, menggambar dan menggambar. Dia terus berlatih,
bahkan mempelajari dasar-dasar gambar/ilustrasi, sehingga lama kelamaan, hasil
gambarnya menjadi lebih baik dan luar biasa.
Dia menikmati semuanya. Karena pada dasarnya, dia mencintai
menggambar. Dan tak ada seorang pun yang bisa memperbaiki semuanya kecuali dirinya
sendiri.
-
Aku mulai menggambar lagi.
Meski hanya simple, tetapi ada tujuan: melatih otakku dalam menggambar.
Malcolm Gladwel punya
teorinya sendiri, yaitu 10.000 hours of practicing.
Aku sudah membuktikannnya.
Dulu, gitar adalah benda yang tidak cocok dengan diriku, aku hanya bisa
menghayal memainkan sebuah lagu dengan gitar. Tetapi, dengan berlatih,
mempelajari kunci-kunci dasar, kemudian selama beberapa jam memetik senar nya,
mencoba memindahkan setiap kunci, membuat ku pada akhirnya bisa memainkan gitar
dengan lancar. Actually, I just learned to play guitar with taylor swift’s
songs (:
Sekarang aku akan mencoba
nya dalam menggambar.
Mungkin saat ini aku hanya
belajar dasar-dasar pola, maupun bagaimana membuat arsiran dalam objek, tetapi
aku yakin kedepannya, semakin banyak hal yang akan ku pelajari dalam dunia
drawing ini.
Lagipula, menggambar adalah
kegiatan yang membuat ku on the present.
Aku mengfokuskan pikiran ke gambar dan menikmati setiap garis dan pola,
sehingga kepalaku tidak terganggu oleh pemikiran-pemikiran lain diluar
menggambar. Ini adalah aktifitas menyenangkan, dan penghilang stress.
-
Picasso pernah bilang “every child is an artist. The problem is how to remain an artist once we grow up.”
Kita semua sebenarnya adalah seniman. Kita memiliki bakat istimewa dalam dunia seni, entah itu melukis, bernyanyi, menulis cerita atau apapun itu, kita semua berbakat pada dasarnya. Tetapi seiring perkembangan dan bertambahnya usia, sikap kita terbentuk berdasarkan lingkungan dan sosial untuk mencapai sesuatu yang kebanyakan tidak kita sukai.
Aku yakin, semua orang
memiliki bakat istimewa. Ada saatnya mereka menikmati menggambar lagi, atau
bernyanyi, atau memainkan music lagi. Dan saat itu pula mereka bahagia, seiring
juga tubuh memberikan isyarat kenyamanan dan antusias dan mereka hanya perlu
menyadari hal itu, merasakannya, melakukannya.
Bright in My Art (B.I.M.A).
Aku mendapat istilah ini
dari seseorang dari ‘luar angkasa’.
Dan aku menyukai ide ini.
Kedepannya, aku akan lebih
sering membuat karya seni, entah itu gambar, atau tulisan. I just want to be happy, and find the bright in my art, period.
BS
No comments:
Post a Comment