SREDS

Hello, it’s been a while tidak nulis lagi disini, to be honest aku tidak punya ide artikel (sebenarnya banyak ide, tapi milih salah satu susah), jadi dari tadinya rajin update, sekarang jarang.



Tapi, kita ambil positifnya saja, mungkin belakangan ini banyak hal yang bisa lebih ku pelajari –selain buat artikel blog, dan banyak juga pengalaman yang aku rasakan baru-baru ini (trip ke Bunaken yeayy).

Kali ini aku mau sharing tentang kegiatan baru ku, iya ini lumayan baru, dan sangat menarik. Apa  itu? Let’s call SREDS.


So, what is SREDS?
“SREDS (Sam Ratulangi English Debating Society) adalah salah satu society di Universitas Sam Ratulangi yang berfokuspada peningkatan kemampuan Public speaking lewat debat Bahasa Inggris”


Awal perkenalanku dengan SREDS adalah pas PK2MB di kampus (masih botak), dan ada kakak-kakak cakep yang datang promoting SREDS. Waktu itu aku langsung kayak ‘wew, ini yang aku cari’, dan sampailah pada saat-saat dimana aku mengikuti  info dari SREDS lewat Twitter dan Facebook (semester 1 memang masih punya akun FB). Aku coba daftar, dan ikut interview. Sebelumnya calon member di minta nulis essay tentang dua topik.

Waktu itu Interview di adakan di Faculty of Economy, Building 1. Dari perjalanan ke kampus hari itu aku sudah luar biasa nervous. Yang ada di pikiran ku mungkin “are they going to laugh at me?” “do I look messy?” “I’m not going to make it” “I should have not joined this”

Dan sampai pada interview, waktu itu aku di chairnya ka Tjoa (she’s beautiful & sweet), dan kak Jessica (she’s also cute & intelligent). Aku benar-benar awkward saat itu, dan benar-benar blank pas dengar member-member senior disana bercerita satu sama lain. Like I had no clue what they were talking about, I was in somewhere unknown.
Sehari kemudian, keluar resultnya. Dan benar saja, aku gak lulus.

Gak kecewa, malah lega karena waktu selesai liat mereka practicing debate, aku langsung mikir “ya, ini ternyata bukan tempat ku” maksudku, mereka benar-benar sudah fluent when speaking, dan rasanya level diantara kami terlalu jauuuuhhhhh.


Sebenarnya masih bisa ikutan, biar pun gak lulus, atau masih bisa usaha (ada target) untuk belajar. But those days, I didn’t really come out. Dan ended up diam, pasrah, pura-pura lupa  segalanya tentang SREDS.

Suatu hari, aku liat quotes-quotes keren di Instagram (udah lupa saking banyaknya), yang mungkin berhasil memotivasi ku untuk kembali meraih apa yang aku mau. Dan hari itu juga aku berjanji pada diri ku sendiri, bahwa tahun depan I will be back ke SREDS!

Dan mulailah keseharian ku yang terasa berbeda. Aku punya target!
Kalau dulu gak suka dan malas baca English-written article, tapi sekarang the opposite side of the house hahaha.
Aku juga lebih sering mendengar channel di Youtube dalam bahasa Inggris, menonton film berbahasa Inggris, dengar podcast bahasa Inggris etc.
Result? Not bad, I had finished my very first English Novel in July (Message in a bottle).

-

Tahun ini, aku benar-benar kembali ke FE Building 1 untuk interview ke dua kalinya di Open Recruitment SREDS. Meski tidak sama seperti tahun lalu, dimana kalau tahun lalu ada result nya, tapi aku  sudah mulai ikut practicing debate. Memang masih belum officially member – karena biasanya di resmikan pas Welcome Freshmen kayak tahun lalu, tapi aku sudah benar-benar berniat untuk involving myself with SREDS.

Sudah ke 4 kalinya aku datang pertemuan dan 3 kali latihan debate.
It all was fun and interesting.
Aku tau aku belum menjadi good debater, karena belum bisa breakthrough my 5 minutes speech XD (dalam debate, di berikan waktu 7 minutes).

Tapi aku akan berusaha meningkatkan kemampuan public speaking ku, terutama dalam berdebat, mengemukakan pendapat/argument, etc.

Menjadi bagian dari SREDS adalah impian ku sejak pertama kali mereka promote di RK 5 waktu masih semester satu, dan sekarang aku bisa latihan bareng mereka, sungguh pengalaman yang luarbiasa.
Sedikti bocoran, member-member SREDS itu definitely smart people and friendly.
Semoga kedepannya bisa lebih baik. (:
BS