Thursday 8 September 2016

Bright In My Art






Ketika ditanya hal-hal yang paling aku sukai, drawing pasti ada dalam  list itu.
Sejak kecil aku senang menggambar, mau gambar dinosaurus kek, karakter Disney kek, atau apapun yang terlintas di kepala, aku senang menggambarnya. Bahkan aku pernah mendapat juara 1 dalam lomba menggambar kelas anak-anak.

Aku bukan seorang pelukis, atau pun illustrator. Gambar hasil karya ku bisa di katakan sangat standart, dan kurang artistic (jelek). Selama bertahun-tahun aku tidak terlalu menaruh perhatian kepada aktifitas menggambar, aku tidak terllau serius, karena yang ku tau gambar ku jelek- I can’t draw. Kesibukan dalam studi pun memangkas waktu ku dan membuat ku lupa akan hobby masa kecil ku ini.
Sudah banyak karya seniman lukis  yang ku lihat, dan semuanya memiliki keunikan tersendiri,  dengan nilai artistic yang tinggi. They are the master!
Aku sering membayangkan, bisa kah aku menggambar seperti itu?

-

Aku pernah membaca sebuah artikel –yang sayangnya sudah lupa alamat dan judulnya, yang benar-benar membuatku kagum. Sang penulis  bercerita bagaimana dia juga memiliki masalah dengan menggambar. Dia bisa menggambar, tapi tidak yakin akan hasil karyanya. Dia tau gambarnya tidak terlalu bagus, dan terkurung akan keyakinan bahwa dia tidak bisa menjadi illustrator,  atau seniman gambar.
Tetapi itu sebelum dia mendorong diri nya sendiri, meyakinkan diri nya sendiri, bahwa apa yang dia cintai, apa yang dia suka, tidak harus lah sempurna, yang penting dia bahagia. Dan sampai lah dia pada proses mengggambar, menggambar dan menggambar. Dia terus berlatih, bahkan mempelajari dasar-dasar gambar/ilustrasi, sehingga lama kelamaan, hasil gambarnya menjadi lebih baik dan luar biasa.
Dia menikmati semuanya.  Karena pada dasarnya, dia mencintai menggambar. Dan tak ada seorang pun yang bisa memperbaiki semuanya kecuali dirinya sendiri.

-

Aku mulai menggambar lagi. Meski hanya simple, tetapi ada tujuan: melatih otakku dalam menggambar.
Malcolm Gladwel punya teorinya  sendiri, yaitu 10.000 hours of practicing.
Aku sudah membuktikannnya. Dulu, gitar adalah benda yang tidak cocok dengan diriku, aku hanya bisa menghayal memainkan sebuah lagu dengan gitar. Tetapi, dengan berlatih, mempelajari kunci-kunci dasar, kemudian selama beberapa jam memetik senar nya, mencoba memindahkan setiap kunci, membuat ku pada akhirnya bisa memainkan gitar dengan lancar. Actually, I just learned to play guitar with taylor swift’s songs (:
Sekarang aku akan mencoba nya dalam menggambar.
Mungkin saat ini aku hanya belajar dasar-dasar pola, maupun bagaimana membuat arsiran dalam objek, tetapi aku yakin kedepannya, semakin banyak hal yang akan ku pelajari dalam dunia drawing ini.
Lagipula, menggambar adalah kegiatan yang membuat ku on the present. Aku mengfokuskan pikiran ke gambar dan menikmati setiap garis dan pola, sehingga kepalaku tidak terganggu oleh pemikiran-pemikiran lain diluar menggambar. Ini adalah aktifitas menyenangkan, dan penghilang stress.

-

Picasso pernah bilang “every child is an artist. The problem is how to remain an artist once we grow up.”

Kita semua sebenarnya adalah seniman. Kita memiliki bakat istimewa dalam dunia seni, entah itu melukis, bernyanyi, menulis cerita atau apapun itu, kita semua berbakat pada dasarnya. Tetapi seiring perkembangan dan bertambahnya usia, sikap kita terbentuk berdasarkan lingkungan dan sosial untuk mencapai sesuatu yang kebanyakan tidak kita sukai.
Aku yakin, semua orang memiliki bakat istimewa. Ada saatnya mereka menikmati menggambar lagi, atau bernyanyi, atau memainkan music lagi. Dan saat itu pula mereka bahagia, seiring juga tubuh memberikan isyarat kenyamanan dan antusias dan mereka hanya perlu menyadari hal itu, merasakannya, melakukannya.

Bright in My Art (B.I.M.A).
Aku mendapat istilah ini dari seseorang dari ‘luar angkasa’.
Dan aku menyukai ide ini.
Kedepannya, aku akan lebih sering membuat karya seni, entah itu gambar, atau tulisan. I just want to be happy, and find the bright in my art, period.
BS

No comments:

Post a Comment